Tetap Sehat, Bebas Anemia

ANEMIA

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut.

Penyebab Anemia

Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama disebabkan karena produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau menahun. Ada 3 penyebab anemia, yaitu:

  1. Defisiensi zat gizi

Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan sumber zat besi yang berperan sebagai pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel darahmerah/eritrosit. Zat gizi penting lain yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12. Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS,dan keganasan seringkali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu sendiri.

  1. Perdarahan (Loss of blood volume)

Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan kadar Hb menurun. Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan

  1. Hemolitik

Perdarahan pada penderita penyakit tertentu seperti malaria, thalasemia perlu diwaspadai karena terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zatbesi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa.

Gejala

Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing (“kepala muter”), mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi. Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan.

Pencegahan Anemia

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk meningkatkan pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan adalah:

  1. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi

Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan bergizi seimbang, Makanan yang kaya sumber zat besi dari hewani contohnya hati, ikan, daging dan unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain, seperti tanin, fosfor, serat, kalsium, dan fitat.

  1. Suplementasi zat besi              Keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi kebutuhan terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat besi. Pemberian suplementasi zat besi secara rutin selama jangka waktu tertentu bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.
  2. Hindari mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) bersamaan dengan :
  • Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak dapat diserap.
  • Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat penyerapan zat besi.
  • Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin terhambat jika menggunakan obat maag yang mengandung kalsium.

Pengobatan Penyakit Penyerta

Penanggulangan anemia harus dilakukan bersamaan dengan pencegahan dan pengobatan, antara lain:

  1. Kurang Energi Kronik (KEK)/Kurus dilakukan skrining dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT). Jika menderita KEK/ Kurus, perlu dirujuk ke puskesmas.
  2. Kecacingan Apabila ditemukan menderita kecacingan, maka dirujuk ke puskesmas dan ditangani sesuai dengan Pedoman Pengendalian Kecacingan di Indonesia, dianjurkan minum 1 tablet obat cacing setiap 6 bulan.
  3. Malaria penderita yang tinggal di daerah endemik malaria dianjurkan menggunakan kelambu dan dilakukan skrining malaria. Apabila positif malaria, maka ditangani sesuai dengan Pedoman Penatalaksanaan Malaria di Indonesia.
  4. Tuberkulosis (TBC)

pengobatan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sesuai Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia.

  1. HIV/AIDS

HIV/AIDS dilakukan Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk diperiksa ELISA. Bila positif menderita HIV/AIDS mendapatkan obat Antiretroviral (ARV) sesuai Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan HIV/AIDS di Indonesia.

Refferensi :

Biofarma

P2PTM Kemenkes RI

http://mahadaljamiah.uinjkt.ac.id/?p=3365

Jaga Kesehatan saat Cuaca Panas

Jaga Kesehatan saat Cuaca Panas dengan 8 Cara

Beberapa hari belakangan, sejumlah wilayah di Indonesia dilanda cuaca panas dan terik. Berdasarkan catatan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), suhu yang terpantau di beberapa wilayah berada pada kisaran 24-36 derajat Celsius, dalam lima hari terakhir. Cuaca panas terik ini diduga terjadi karena lapisan bawah atmosfer yang relatif kering.

Selain mengganggu kenyamanan saat beraktivitas di luar, cuaca panas dan terik juga rentan memicu dehidrasi, iritasi kulit, sakit kepala, gangguan penglihatan, hingga hilang kesadaran (pingsan). Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesehatan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, selama cuaca panas, agar terhindar dari gangguan kesehatan.

Jangan panik dan lantas enggan beraktivitas ketika cuaca panas melanda. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar bisa tetap sehat saat cuaca panas, sehingga kamu bisa beraktivitas normal. Berikut beberapa tipsnya:

  1. Banyak Minum Air Putih

Salah satu dampak dari cuaca panas adalah hilangnya cairan tubuh dalam jumlah banyak, yang jika dibiarkan dapat berujung menjadi dehidrasi. Untuk itu, saat cuaca sedang panas-panasnya, perbanyaklah minum air putih, bahkan lebih banyak dari biasanya. Dengan begitu keseimbangan cairan tubuh kamu akan tetap terjaga. Hindari atau batasi juga konsumsi minuman berkafein karena bersifat diuretik, yaitu memicu hilangnya cairan tubuh.

2. Perbanyak Komsumsi Buah-Buahan

Selain memperbanyak asupan air putih, penting juga untuk banyak mengonsumsi buah-buahan saat cuaca panas. Terutama buah yang tinggi kadar airnya, seperti semangka, melon, dan jeruk. Manfaat konsumsi buah-buahan tinggi air sama seperti banyak minum air putih, yaitu membantu tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Selain itu, vitamin yang terkandung dalam buah-buahan juga dapat membantu tingkatkan kekebalan tubuh.

3. Gunakan Krim Pelembap

Jika akan beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa untuk menggunakan krim pelembap. Krim ini bermanfaat untuk menjaga kulit tetap lembap. Sebab, saat cuaca sedang panas, kulit jadi rentan kering dan iritasi.

4. Batasi Aktivitas di Luar Ruangan

Meski bukan berarti kamu hanya boleh bermalas-malasan di dalam rumah, kamu juga harus membatasi aktivitas di luar ruangan, ketika cuaca sedang panas. Pagi dan sore menjelang malam adalah waktu yang bisa kamu pilih jika ingin beraktivitas di luar ruangan. Sebisa mungkin hindari aktivitas di siang hari saat matahari sedang terik-teriknya.

5. Kemnakan Pakaian Berbahan Katun

Ketika cuaca sedang panas, kenakanlah pakaian yang berbahan katun dan tipis, sehingga bisa menyerap keringat lebih baik dan tidak menyimpan panas. Dengan begitu, tubuh akan tetap terasa dingin dan kamu bisa beraktivitas dengan nyaman. Hindari menggunakan baju berwarna hitam atau gelap, karena dapat menyerap panas matahari.

6. Gunakan Payung dan Topi

Selain menggunakan pakaian yang berbahan katun, gunakan juga pelindung tubuh lainnya, seperti payung dan topi, jika ingin beraktivitas di luar ruangan. Hal ini bermanfaat untuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada kulit, yang dapat membuat kulit terbakar dan iritasi.

7. Jangan Terlalu Sering Mandi

Saat cuaca sedang panas-panasnya, tentu rasanya ingin bolak-balik mandi, ya. Apalagi bagi yang sedang WFH atau bekerja dari rumah. Padahal, mandi terlalu sering saat cuaca sedang panas juga tidak terlalu baik, lho. Sebab, dapat membuat kulit jadi kering. Jadi, mandilan sewajarnya saja. Misalnya, jika seharian di rumah saja, cukup mandi 2 kali sehari. 

8. Hindari Komsumsi Alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol dapat memperparah dehidrasi. Apalagi jika kamu tidak mengimbanginya dengan banyak minum air putih dan makan makanan sehat. Oleh karena itu, saat cuaca sedang panas, sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan perbanyak minum air putih saja.

Itulah beberapa tips agar tetap sehat saat cuaca sedang panas. Jika kamu mengalami masalah kesehatan,

Referensi : Halodoc

KONTER MASGAYA

Konsultasi Dokter Puskesmas Gayamsari

Hallo dulur-dulur semuanya, sekarang nggak perlu repot dan bingung kalo mau konsultasi kesehatan di puskesmas Gayamsari, dulur- dulur semuanya nggak perlu datang ke puskesmas Gayamsari hanya untuk konsultasi kesehatan, cukup melalui aplikasi Mobile JKN. caranya mudah lur, tinggal download aplikasinya, kemudian daftar setelah itu bisa langsung konsultasi deh, selamat mencoba

HIV-AIDS

KENALI PENYAKITNYA CEGAH PENULARANNYA

HARI AIDS SEDUNIA – 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia yang merupakan hari kesehatan global pertama. Ini adalah kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk bersatu dalam memerangi HIV, menunjukkan dukungan mereka kepada orang dengan HIV, dan mengingat mereka yang telah meninggal karena penyakit terkait HIV.

Mari kita hentikan semua stigma sosial yang terkait dengan penyakit ini. Kita harus menyadari fakta bahwa orang yang menderita AIDS tidak boleh didiskriminasi dan mereka memiliki hak yang sama di masyarakat. Mari kita beri dukungan bagi mereka yang menderita AIDS untuk tidak kehilangan harapan dan terus berjuang melawan segala rintangan dalam hidup mereka

Mengenali Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBD

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD dapat dibedakan dari bentuk dan corak warnanya. Dengan mengetahui ciri-ciri nyamuk Aedes aegyptiAnda bisa lebih waspada jika menemukan banyak nyamuk jenis ini berterbangan di lingkungan sekitar rumah Anda.

Nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Uniknya, hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menyebarkan virus tersebut, sedangkan nyamuk jantan tidak. Selain virus dengue, nyamuk Aedes aegypti juga dapat membawa virus zika, chikungunya, dan demam kuning.

Penyebaran virus oleh nyamuk Aedes aegypti mudah sekali terjadi di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, terutama saat memasuki musim hujan. Hal ini karena curah hujan yang tinggi membuat kondisi lingkungan sangat mendukung bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti

Ada beberapa ciri khas dari nyamuk Aedes aegypti, yaitu:

Ukuran dan warna tubuh nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti mudah dikenali melalui warna dan bentuknya. Ciri khas nyamuk ini adalah ukurannya yang kecil dan memiliki tubuh berwarna hitam dengan belang putih di sekujur tubuhnya.

Nyamuk ini dapat terbang sejauh 400 meter, sehingga penyebaran virus dengue dapat terjadi hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk bersarang.

Berada di air yang bersih

Nyamuk Aedes aegypti memilih bersarang dan bertelur di tempat yang lembap, seperti genangan air yang jernih. Di dalam rumah, nyamuk ini banyak ditemukan berkembang biak di tempat penampungan air, misalnya bak mandi, vas bunga, talang air, atau tempat minum hewan peliharaan.

Nyamuk juga dapat bersembunyi di sudut rumah yang minim cahaya, seperti kolong tempat tidur atau di balik lemari. Di luar rumah, nyamuk ini bersarang dan berkembang biak di lubang pohon yang tergenang air.

Aktif di malam hari

Ciri khas lain dari nyamuk Aedes aegypti adalah waktu gigitannya. Nyamuk ini bisa mengigit manusia kapan saja, tetapi biasanya lebih aktif di malam hari. Jadi, Anda tetap perlu mewaspadai gigitan nyamuk Aedes aegypti sepanjang hari.

Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti

Cara tepat untuk mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menerapkan 3M Plus. 3M yang dimaksud yaitu:

  • Menutup rapat tempat penyimpanan air
  • Menguras tempat penampungan air secara rutin, setidaknya seminggu sekali
  • Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menyebabkan air menggenang

Sedangkan, Plus merupakan tindakan pencegahan tambahan guna mencegah penyebaran virus melalui nyamuk ini. Langkah pencegahan tersebut antara lain:

  • Memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah
  • Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk
  • Menggunakan kelambu saat tidur
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan losion antinyamuk atau menggunakan obat nyamuk dalam bentuk semprot, obat nyamuk bakar, dan elektrik
  • Bergotong royong membersihkan lingkungan

Ingat, penggunaan obat nyamuk harus dilakukan secara hati-hati jika terdapat bayi, anak-anak, atau penderita asma di dalam rumah.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah dengan melakukan fogging atau pengasapan. Meski memang terbukti dapat membunuh nyamuk, namun prosedur ini bukanlah cara yang efektif dalam mencegah penyakit DBD. Selain itu, Anda juga harus waspada dampak negatif fogging.

Penyakit demam berdarah kini juga bisa dicegah dengan pemberian vaksin DBD, meskipun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa vaksin DBD lebih efektif daripada langkah pencegahan DBD lainnya.

Jika mencurigai adanya gejala DBD pada diri Anda atau orang-orang di sekitar Anda, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan

https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-nyamuk-aedes-aegypti-penyebab-dbd

GAYAMSARI FULL KEGIATAN

Hari Jum’at yang penuh manfaat, Puskesmas Gayamsari bersama masyarakat melaksanakan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) di setiap Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Gayamsari sebagai daerah binaan Puskesmas Gayamsari dalam bidang Kesehatan. Pemantauan Jentik Nyamuk dilakukan rutin setiap hari Jumat disetiap minggunya. Pemantauan Jentik Nyamuk dilaksanakan dengan tujuan untuk menekan perkembangbiakan Nyamuk Aedes aegypti yang merupakan  merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

Pemantauan Jentik Nyamuk yang dilakukan masyarakat juga merupakan salah satu indikator  bahwa masyarakat juga berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk penyebab penyakit demam berdarah, karena tanpa peran serta dari masyarakat pemerintah tidak bisa menangani permasalahan ini dengan tuntas.

Minuman Herbal Musim Dingin dan Cara Membuatnya

Musim hujan yang masih melanda di awal tahun, membuat kondisi tubuh lebih rentan terpapar flu atau pilek. Mengonsumsi minuman herbal yang alami, menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga produktivitas tetap terjaga. 

Minuman herbal membantu menghangatkan tubuh, sehingga kamu merasa lebih nyaman ketika berisitrahat. Istirahat cukup diimbangi dengan asupan nutrisi yang optimal penting dalam menjaga imunitas tubuh, terutama bagi yang sibuk menjalani aktivitas sehari-hari. 

Berikut adalah resep membuat minuman herbal pilihan Popbela yang nikmat untuk memperkuat daya tahan tubuh di musim hujan, diracik dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan. 

1. Wedang jahe susu

iStockPhoto/ iuliia_n

Bahan yang diperlukan:

  • 2 butir cengkeh
  • 5 sdm susu kental manis
  • 1 liter air
  • 1 ruas jahe (cuci bersih)
  • 3 cm kayu manis

Cara membuatnya:

  1. Rebus jahe, kayu manis, cengkeh dalam 1 liter air di dalam panci hingga mendidih, lalu tambahkan gula pasir secukupnya nya dan tunggu hingga mendidih
  2. Aduk semua bahan perlahankemudian tuangkan susu kental manis
  3. Rebus lagi hingga mendidih semua bahan yang tercampur mendidih
  4. Wedang susu jahe siap dinikmati. Angkat dan tuangkan wedang susu jahe ke dalam gelas

2. Wedang ronde

bakewithpaws.com

Bahan membuat ronde:

  • 150 gr tepung ketan putih
  • 80 gr kacang tanah yang harus dikupas kulitnya dan disangrai
  • Air secukupnya untuk merebus ronde
  • 80 gr gula pasir
  • 135ml air hangat

Bahan membuat kuah:

  • 3 lbr daun jeruk yang  dibuang tulangnya
  • 2 lbr daun pandan
  • 3 ruas jahe yang dipotong tipis-tipis
  • 150 gr gula merah yang diiris secara halus
  • 1,5 liter air

Bahan sebagai topping (optional):

  • 25 g sagu mutiara merah yang sudah direbus
  • 200 g kolang-kaling yang sudah direbus dan diris (atau sesuai selera)
  • 2 buah roti tawar yang telah dibuang kulit luarnya dan dipotong bentuk dadu (atau sesuai selera)

Cara membuat ronde:

  1. Campurkan tepung ketan dan garam, lalu tuangkan air hangat sedikit demi sedikit
  2. Uleni adonan hingga kalis. Kamu bisa menambahkan pewarna makanan untuk menghasilkan ronde yang berwarna, namun ini bersifat sesuai selera
  3. Ambil sedikit adonan ronde yang sudah kalis. Pipihkan dengan tangan lalu beri isian kacang tanah yang telah disangrai sebelumnya
  4. Bulatkan adonan sampai kacang tanahnya tidak terlihat, lalu rebus adonan ronde yang sudah jadi dengan air mendidih hingga ronde mengapung

Cara membuat wedang (kuah):

  1. Campurkan daun pandan, daun jeruk, gula merah, dan jahe dalam 1,5 liter air di dalam panci. Berikan sedikit garam untuk mengeluarkan rasa jahenya
  2. Rebus hingga mendidih
  3. Susun ronde yang telah dibuat dan topping-nya dalam mangkok lalu siram dengan kuah jahe selagi masih hangat

3. Wedang kembang tahu

pressurecookrecipes.com

Bahan membuat kembang tahu: 

  • 600 ml susu kedelai 
  • 2 sdm susu kental manis
  • 1 sdt agar-agar plain
  • 1/2 sdt nutrijel plain
  • Garam secukupnya
  • 1 sdm gula pasir atau sesuai selera

Bahan membuat kuah jahe:

  • 500 ml air
  • 1 sdm gula merah
  • 1 sdm gula pasir
  • 1 ruas jahe yang sudah digeprek
  • Daun pandan
  • Garam secukupnya

Cara membuatnya:

  1. Campurkan semua bahan untuk membuat kembang tahu ke dalam panci, aduk perlahan
  2. Masak hingga mendidih dengan api kecil, kemudian tuangkan kembang tahu ke dalam mangkok
  3. Campurkan semua bahan untuk membuat kuah jahe ke dalam panci, lalu masak kembali hingga mendidih
  4. Sajikan kembang tahu dengan kuah jahe yang telah dimasak hingga mendidih. Wedang kembang tahu siap dinikmati selagi hangat

4. Teh lemon madu

pexels.com/ Valeria Boltneva

Bahan yang diperlukan: 

  • 1 sdm perasan lemon
  • 1 sachet teh hijau
  • 1 sdm madu (atau sesuai selera)
  • 250 ml air hangat

Cara membuatnya:

  1. Masukkan 1 sachet teh hijau dalam gelas yang sudah terisi air hangat
  2. Tuangkan madu dan perasan lemon, lalu aduk hingga tercampur rata
  3. Teh lemon madu siap disajikan. Nikmati selagi hangat

5. Jamujakutes

Pinterest.com/ mialindholm.dk

Bahan yang diperlukan: 

  • 1200 ml air
  • Madu sesuai selera
  • 1 batang serai
  • 1 ruas kunyit
  • 1 ruas temulawak

Cara membuatnya:

  1. Iris temulawak, jahe, dan kunyit, sebelum digeprek
  2. Lalu geprek serai
  3. Tuangkan air ke dalam panci beserta semua bahan, kemudian rebus hingga mendidih
  4. Sajikan ke dalam gelas. Tambahkan madu sesuai selera untuk meningkatkan rasa manisnya
  5. Jamujakutes siap disajikan. Nikmati jamujakutes selagi hangat

6. Minuman madu kunyit

veganlovlie.com

Bahan yang diperlukan:

  • 2 ruas kunyit 
  • 2 ruas jahe
  • 300 ml air
  • 1/2 buah jeruk nipis 
  • Madu sesuai selera
  • Sedikit garam

Cara membuatnya:

  1. Iris jahe dan kunyit tipis-tipis sebelum digeprek
  2. Rebus kedua bahan dengan air dalam panci, namun jangan sampai mendidih. Cukup sampai tercium aromanya dan warna airnya telah berubah.
  3. Matikan kompor. Sajikan dalam gelas selagi hangat.
  4. Tambahkan madu, jeruk nipis, dan garam agar lebih nikmat.

Itulah 6 resep minuman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh ketika musim hujan masih melanda, Bela. Sebaiknya jaga kondisi tubuhmu agar tetap fit dan optimal selama musim hujan karena lebih rentan terpapar flu atau pilek. Stay safe and healthy!

https://www.popbela.com/

KUSTA DAPAT DISEMBUHKAN

closeup female asian hands of old woman suffering from leprosy amputated hands with colorful clothing

Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman kusta [Mycobacterium Leprae] yang terutama menyerang kulit dan syaraf dan tidak berbahaya apabila diobati dengan tepat. Penyakit Kusta sendiri memiliki dua tipe yaitu Kusta Kering [PBPausi Basiler] dan Kusta Basah [MB/ Multi Basiler].

Kusta Kering memiliki gejala seperti bercak mati rasa dari satu hingga lima titik dan kerusakan syaraf tepi yang hanya 1 syaraf. Jika diperiksa di laboratorium, kuman penyebab Kusta Kering tidak dapat ditemukan. Kemudian Kusta Basah memiliki gejala yaitu bercak mati rasa yang jumlahnya lebih dari lima titik. Kemudian kerusakan syaraf tepi yang lebih dari satu syaraf, serta hasil laboratorium ditemukan kuman M. Leprae.

Pada umumnya penderita kusta tidak merasa terganggu dengan gejala awal, yaitu bercak putih menyerupai panu. Tak hanya itu, beberapa bercak putih di tubuh yang mati rasa juga tidak akan disadari, bahkan rasa gatal atau pun sakit juga tidak terasa. Gejala lanjutan juga harus diwaspadai karena menyebabkan kecacatan.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, tercatat jumlah kasus Kusta baru sejak tahun 2018 s.d. 2021 berturut-turut sebanyak 344 orang,  570 orang, 321 orang dan 383 orang. Artinya ada tren kenaikan kasus penyakit kusta ini, meskipun tak sebanyak di tahun 2019.

Lalu Setelah Itu, Gejala Lanjutannya Bagaimana Dong?

Gejala lanjutan yang dialami penderita Kusta dapat menyebabkan kecacatan, terutama pada bagian mata yaitu kelopak mata tidak bisa menutup sempurna. Pada tangan dan kaki penderitanya merasakan mati rasa dan jari yang kaku kemudian memendek [absorbsi] hingga putus [cacat permanen].

Lantas, Apakah Kusta Bisa Menular?

Tentu bisa Healthies! Penyakit Kusta dapat menular dari penderita yang tidak diobati ke orang lain dengan kontak lama melalui pernapasan dan juga kontak kulit terbuka.

Hanya sebagian kecil saja (sekitar 5%) yang tertular kusta. Contoh dari 100 orang yang terpapar, 95 orang tidak menjadi sakit, 3 orang sembuh sendiri tanpa obat karena daya tahan tubuhnya tinggi, 2 orang menjadi sakit dan perlu pengobatan. Jadi dapat dikatakan bahwa penyakit Kusta adalah penyakit menular yang sebenarnya sulit menular.

Jika Sudah Terpapar, Kemana Pasien Kusta Dapat Berobat di DKI Jakarta?

Nah ini Healthies perlu diberitahukan kembali, bahwa semua Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta menerima pasien kusta. Jadi jika kamu mengalami gejala penyakit ini, jangan sungkan untuk segera berobat ke Puskesmas terdekat dari rumahya. Sebagian rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta juga melayani penyakit Kusta. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif, maka penderita harus mengonsumsi obat secara teratur sesuai dengan petunjuk Petugas Kesehatan.

Obat untuk menyembuhkan penyakit Kusta dikemas dalam Blister yang disebut MDT (Multi Drug Therapy) atau pengobatan lebih dari 1 macam obat. Kombinasi obat dalam Blister MDT tergantung dari tipe Kusta. Tipe Kering, obat harus dikonsumsi selama 6 bulan (6 Blister). Kemudian untuk Tipe Basah obat harus diminum selama 12 bulan (12 Blister) dan harus teratur.

Jangan lupa! Obat kusta ini bisa didapatkan secara gratis.

Bagaimana Pencegahan Penyakit Kusta?

Gampang sekali Healthies! Caranya yaitu meningkatkan daya tahan tubuh dengan memakan makanan yang bergizi seimbang. Apa itu makanan dengan gizi seimbang, bisa klik di sini.

Pastinya, jika kamu menemukan gejala dan keluhan yang lebih parah, segera berobat ke Puskesmas terdekat. Selain mengonsumsi obat secara teratur, penderitanya juga wajib melakukan kontrol satu bulan sekali.

Beberapa kebijakan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi penyakit Kusta, di antaranya dengan melakukan Penguatan Advokasi, Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor, melaksanakan penguatan peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, penyediaan sumber daya yang mencukupi dalam Penanggulangan Kusta dan penguatan sistem Surveilans serta pemantauan dan evaluasi kegiatan Penanggulangan Kusta.

Kebijakan lainnya yang telah dilakukan yaitu melakukan peningkatan kapasitas petugas, melakukan skrining di sekolah dan masyarakat melalui kegiatan yang terintegrasi, pemberdayaan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK), melakukan validasi, Surveilans dan monitoring secara berkala.

Di Hari Kusta Sedunia 2022 dengan tema Mari Bersama Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta, Dinas Kesehatan ingin mengajak masyarakat yang mengalami gejala Kusta melakukan konsultasi ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Penyakit Kusta dapat disembuhkan jika minum obat secara teratur. Ingat! Jauhi penyakitnya, bukan penderitanya karena mereka bagian dari keluarga kita. Selamat Hari Kusta Sedunia tahun 2022, Mari Bersama Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta. [prm/hms]

Sumber: Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

APEL PAGI

Apel pagi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari senin pagi sebelum melaksanakan kegiatan pelayanan, dan sebagai bentuk kedisiplinan para pegawai UPTD Puskesmas Gayamasari. Apel dipimpin oleh dr Yuni Susanti selaku Kepala UPTD Puskesmas Gayamsari dan diikuti oleh seluruh pegawai UPTD Puskesmas Gayamsari. Didalam apel pagi dr. Yuni Suanti selaku Kepala UPTD Puskesmas Gayamsari memberikan arahan kepada seluruh pegawai mengenai penyebaran Covid 19 yang perlu diwaspadai dikarenakan bertambahnya penderita Covid 19 sebagai salah satu efek dari masyarakat yang sudah mulai lalai akan prokes.

Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS )

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar yang dilaksanakan pada Bulan Agustus dan November. Pada tanggal 14 November 2022 UPTD Puskesmas Gayamsari melaksanakan kegiatan BIAS di wilayah Kecamatan Gayamsari, tepatnya di SDN Pandeanlamper 01 yang diikuti oleh seluruh siswa SD Pandeanlamper o1 kelas 1, 2 dan 5 sebanyak kurang lebih 150 siswa. Kegiatan berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti.

Pemerintah menyelenggarakan imunisasi BIAS karena merasa imunisasi waktu bayi belum cukup untuk melindungi penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) bagi usia anak sekolah. Hal ini didasarkan adanya penurunan terhadap kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi.

Penyelenggaraan program BIAS berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu pada himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun 2005 di negara berkembang (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun).

Kemudian, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indionesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan.